Dokter adalah figur yang mengabdikan profesinya, tanpa terpengaruh pertimbangan-pertimbangan agama, kedudukan sosial, jenis kelamin, suku dan politik kepartaian. Artinya, dalam pekerjaan keprofesiannya dokter sarat dengan nilai kesetaraan. Sebuah nilai yang dapat menumbuhkan rasa ketertindasan yang sama akibat proses penjajahan, yang akhirnya menimbulkan rasa nasionalisme.
Tanggal 20 Mei telah ditetapkan sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) dalam acara di Istana Negara di hadapan Presiden RI pada tanggal 28 Mei 2008. Penetapan ini untuk menghargai para founding father dokter Indonesia yang telah memberi andil besar dalam kebangkitan nasional dan untuk mengingatkan dokter Indonesia agar selalu menjalankan trias peran dokter. HBDI pada hakekatnya merupakan gerakan solidaritas moral insan-insan profesi dokter dalam mewujudkan kepedulian profesi dokter. Pada peringatan HBDI setiap tahunnya para dokter di seluruh Indonesia akan melakukan kegiatan yang sangat spesifik, yaitu membebaskan jasa medik atau menyumbangkan jasa medik.
Dalam memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia tahun ini, Ikatan Dokter Indonesia menyelenggarakan serangkaian kegiatan antara lain:
1. Pembebasan Jasa Medis atau Menyumbangkan Jasa Medik pada tanggal 20 Mei 2009
Pada peringatan HBDI, secara serentak di seluruh tanah air pada hari yang sama, seluruh anggota IDI membebaskan jasa medik atau menyumbangkan jasa mediknya melalui IDI untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan.
2. Indomedica Expo 2009
Indonesian Medical Expo 2009 ini telah dilaksanakan tanggal 7-10 Mei 2009 di Jakarta Convention Centre Hall B Senayan Jakarta.
Dengan Acara:
a. Pameran
b. Area Tematik (rekam jejak gerakan dokter untuk bangsa)
c. Seminar (Pendidikan Berkelanjutan)
d. Seminar dan Urun Rembug Nasional Membangun Komitmen ‘Sejahtera Untuk Semua’ di era “Berobat Gratis” pelayanan kesehatan.
Tema: Spirit to Protect Everyone (untuk stake holder pelayanan kesehatan)
e. Talk Show tentang 4 topik kesehatan popular
3. Program Dokter Kecil Award
Program dokter kecil dalam usaha kesehatan sekolah dapat dijadikan pintu masuk untuk membudayakan perilaku hidup sehat sejak usia dini.
Program ini akan menyeleksi 10 dokter kecil terbaik di tingkat wilayah, lalu memilih seorang yang terbaik untuk menjadi utusan wilayah dan akan mengikuti karantina dan final pemilihan dokter kecil di Jakarta bersama seorang guru pendamping. Pelaksanaan program dokter kecil ini dimulai dari Maret 2009 dan Final akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2009 (sebagai salah satu acara puncak Indomedica Expo).
4. Safari Bakti IDI
Dalam memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia tahun 2009 IDI merencanakan Safari Bakti yaitu serangkaian kegiatan bakti sosial di beberapa wilayah Indonesia yang dimotori oleh beberapa Perhimpunan Dokter Spesialis. Dalam bakti sosial ini akan dilakukan tindakan/penanganan masal pada beberapa penyakit terpilih yang menjadi masalah kesehatan maupun sosial seperti penyakit kanker leher rahim dan katarak.
Pokok Kegiatan akan ditentukan kemudian setelah bentuk bakti sosial ditetapkan. (di Kabupaten Berau sudah dilaksanakan pada tanggal 8-9 Mei 2009)
5. Diskusi Panel IDI Kaltim
Menyikapi hal-hal di atas, Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Kalimantan Timur merasakan perlu menyelenggarakan suatu diskusi ilmiah yang dilaksanakan dalam bentuk workshop, sebagai wadah untuk membahas tentang pelayanan kesehatan dilihat dari berbagi segi, terutama dari kacamata profesi dokter, sehingga Pelayanan Kesehatan dapat memberikan kontribusi optimal bagi kesejahteran masyarakat, termasuk para dokter. Dengan Tujuan :
1. Menemukan dan mensosialisasikan sistem pembangunan kesehatan yang baik dan aplikabel termasuk sistem pembiayaannya
2. Menghargai profesionalisme dokter dalam peranannya dalam pembangunan kesehatan
Hasil yang diharapkan:
1. Sistem pembangunan kesehatan yang real dan aplikabel
2. Komitmen dengan penjabaran dan penjelasan yang nyata akan penghargaan profesionalisme dokter
3. Usulan Profesi untuk pembentukan peraturan-peraturan daerah tentang kesehatan.
Untuk pelaksanaan diskusi ilmiah ini memerlukan sejumlah anggaran biaya yang cukup besar yang diharapkan mendapat sumbangan pihak-pihak partisipan dan bantuan pemerintah daerah propinsi maupun kota/kabupaten.
Revitalisasi dokter Indonesia melalui kegiatan-kegiatan sebagai pengejewantahan Gerakan Dokter untuk Bangsa ini perlu dilaksanakan agar para dokter Indonesia dapat kembali berperan seperti yang telah dicontohkan oleh para pendahulunya lebih dari seabad yang lalu. Dokter Indonesia di era saat ini, diharapkan dapat terus memelihara semangat Kebangkitan Nasional dengan cara berjuang terus menerus untuk mencapai Indonesia sehat yang sempurna (”fisik-mental-sosial”) sebagai modal dasar menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang terhormat.
Sekian dan Terima kasih.!
Samarinda, Tgl. 18 Mei 2009
Ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur.
Dr.Arie Ibrahim, SpBS
0 komentar:
Posting Komentar