Pada tanggal 7-9 Mei 2009 telah dilaksanakan Urun Rembug Nasional IDI di Jakarta Convention Center Senayan Jakarta. Rombongan IDI Wilayah Kaltim yg tdd 16 orang (5 orang pengurus IDI Wilayah dan 9 orang perwakilan cabang) berangkat ke Jakarta berpartisipasi dalam acara ini.
Acara yg berlangsung bersamaan dengan Indomedica Expo (pameran industri farmasi dan alat2 kesehatan) dibuka oleh Menko Kesra Abu Rizal Bakrie mewakili Presiden RI yg berhalangan hadir, dihadiri oleh sekitar 200 hadirin dari berbagai wilayah di Indonesia. Walaupun dimulai agak terlambat, acara tetap berjalan dengan hikmat.
Setelah pembukaan oleh Menko Kesra acara dilanjutkan dengan paparan atau testimonial dari berbagai pihak yg terkait, sesuai tema Urun Rembug Nasional ini yaitu "Sejahtera untuk Semua di Era Kebijakan Pelayanan Kesehatan Gratis-sebuah Komitmen yang harus dibangun". Hari pertama ditutup dengan Scientific symposium oleh sponsor dan konklusi hari pertama oleh Panitia Urun Rembug.
Hari kedua dimulai dengan pembahasan materi oleh Prof. Farid Anfasa Moeloek dan beberapa pakar pembiayaan kesehatan lainnya. Semua pembicara ini membahas masalah pelayanan gratis, kekurangan dan kelebihannya, memaparkan sistem pelayanan kesehatan dan issue penggratisan retribusi yg sedang marak saat ini. Hampir semuanya berpendapat bahwa untuk mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang mutakhir dan profesional, perlu juga diperhatikan komponen penyedia jasanya, salah satunya dokter sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan. Mensejahterakan masyarakat dengan pelayanan gratis bukan berarti menomor duakan kesejahteraan para dokter yang semakin hari juga semakin dituntut keprofesionalan dan kemutakhirannya dalam menyediakan pelayanan kesehatan.
Hari ketiga atau hari terakhir dibuka dengan paparan luar biasa dari Ibu Menteri Keuangan. Berbicara mengenai krisis global dan pengaruhnya pada perekonomian Indonesia, Ibu DR Sri Mulyani juga menjelaskan tentang anggaran negara dan porsi anggaran untuk bidang kesehatan. Ucapan beliau yg sangat berkesan bagi penulis adalah: because we love this country so much, kita harus bisa melakukan apa yg harus dilakukan walaupun sulit dan sistem bergerak ke arah lain (...)
Berikutnya adalah giliran Bapak Sekjen Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara yg memaparkan tentang posisi dokter dan pemberdayaannya dalam kerangka Pembangunan Kesehatan di Indonesia, sebelum akhirnya urun rembug ini ditutup pada sekitar pukul 13:00 wib (untuk kemudian dilanjutkan dengan rapat pleno diperluas untuk PB IDI dan Ketua IDI Wilayah se-Indonesia membahas persiapan muktamar IDI di Palembang November mendatang).
Acara Seminar Urun Rembug Nasional ini sudah menghabiskan waktu dan biaya yg cukup besar, namun semua wacana yg dibicarakan di dalamnya masih perlu dijewantahkan ke dalam diskusi yang lebih spesifik untuk dapat diambil tindakan nyata untuk mewujudkan sejahtera untuk semua yang menjadi tema urun rembug ini. Salah satu bentuk diskusi seperti telah disebutkan di atas adalah acara Workshop/Diskusi Panel IDI Wilayah Kaltim yang akan diadakan pada bulan Juni yang akan datang, yg mengangkat tema "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur".
Bersamaan dengan pelaksanaan Seminar Urun Rembug Nasional ini, digelar Grand Final Dokter Kecil Award di tempat yang sama, yang dihadiri oleh Ibu Negara Ibu Ani Yudoyono. Sayang sekali wakil Kaltim tidak dapat berjaya dalam pemilihan ini, bahkan tidak masuk dalam 10 besar yang merupakan seleksi pertama dari 33 propinsi. Keluar sebagai pemenang Dokcil dari Wilayah Jawa Timur (juara I), Jakarta (juara II), Riau (juara III).rs
0 komentar:
Posting Komentar