Senin, Maret 16, 2009

Diskusi dengan Dir Reskoba Polda Kaltim


Hari Senin, tgl 16 Maret 2009, IDI Kaltim mengadakan silaturahmi dengan Dir Reskoba Polda Kaltim, Kombes Pol Usman HS, di salah satu restoran di Samarinda. Pertemuan yang digagas oleh rekan-rekan dari IDI Cabang Samarinda ini tadinya direncanakan akan menjadi suatu pertemuan kecil, informal, menyikapi isu yang berkembang belakangan ini.
Pertemuan yang dimulai pukul 11:00 ini rencananya hanya dihadiri oleh pengurus wilayah, pengurus idi2 cabang kotamadya, dan beberapa anggota yang berkepentingan, akhirnya berkembang jumlah dan asal pesertanya dari berbagai lokasi dan profesi. Tampak hadir dalam diskusi ini Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Balai Besar POM. Juga hadir dalam pertemuan ini ketua ISFI Kaltim dan ketua PPNI yang membawa beberapa anggotanya. 
Pertemuan ini menjadi pertemuan yang begitu bermanfaat. Bapak DIR Reskoba banyak sekali memberikan masukan dan karena hadirnya beberapa pejabat yang berkepentingan, pertemuan ini pun menjadi sangat penting. Diantaranya Bapak Kombes Pol Usman mengatakan bahwa tidak ada yang ditakuti selama hati nurani selalu kita kedepankan, dan polisi juga tidak akan semena-mena menindak pihak-pihak yang melakukan hal-hal yang walaupun kurang sesuai dengan undang-undang, namun terpaksa dilaksanakan karena tidak ada alternatif lain dan bertujuan mulia untuk menolong sesama (... hanya mungkin janganlah yang tidak terpaksa dibuat menjadi terpaksa-red). 
Mengenai dokter dispensing, sempat juga disinggung masalah SIMO dan Polda menyerahkan hal ini kepada regulator bidang kesehatan dalam hal ini dinas kesehatan (Propinsi maupun Kabupaten/Kota). Dititipkan juga oleh beliau, bahwa dalam pembuatan SIMO ini harus hati-hati dan mendetail, dan sebelum dikeluarkan benar-benar dipertimbangkan kepentingannya, supaya jangan sampai disalah-gunakan oleh pihak-pihak tertentu, dalam hal ini Polda tetap akan mengawasinya.
Di kesempatan lain dalam diskusi, Kombes Pol Usman juga mengemukakan beberapa contoh kasus yang ternyata tidak seseram yang diberitakan dan didesas-desuskan selama ini. Pada beberapa hal tidak dapat dipungkiri masih banyak yang perlu diperbaiki dalam sistem kesehatan kita terutama dalam hal pembinaan terhadap anggota-anggota yang belum dapat sepenuhnya menerima dan memahami apalagi menuruti peraturan-peraturan yang berlaku, yang saat ini begitu 'tajam' sehingga masyarakat kesehatan seperti tersentak dari tidur yang panjang.
Selanjutnya Kombes Pol Usman mempersilahkan Dinas Kesehatan untuk dapat segera membenahi sistem kesehatan khususnya di Kalimantan Timur dengan peraturan, algoritma, dokumen dan sebagainya yang diperlukan, dan organisasi profesi dapat duduk bersama dan merundingkan segala yang diperlukan dan memberi masukan kepada dinas kesehatan sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
Di akhir diskusi, Kombes Pol Usman mengatakan bahwa praktisi kesehatan tidak perlu takut untuk melaksanakan pelayanannya, sejauh itu sesuai dengan kompetensi dan ketentuan peraturan yang berlaku. Semoga hubungan silaturahmi di antara praktisi kesehatan (dalam hal ini dokter-dokter yang tergabung dalam IDI) dengan birokrasi (dinas kesehatan), pengawas (balai POM) dan penyidik (polisi) dapat berlangsung dengan harmonis, sehingga dapat tercipta suatu suasana yang kondusif sehingga masyarakat jugalah pada akhirnya yang diuntungkan.rs160309

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Setuju !!! :)
Iya nih, perlu informasi semacam ini dan TS gak perlu resah. Kita udah denger dari sumbernya.. so, kalo masih ga mudeng, salahnya sendiri... hahaha.
Kayaknya kita perlu mengingatkan Dinkes Tk I dan terutama Dinkes tk II untuk menindak lanjuti masalah yg berkenaan dengan administratif.
Kapan makan-makan lagi ?

Salut untuk Blog baru IDI Kaltim, perlu promosi gak?
Sssstttt, banner-nya foto kantor IDI Kaltim ya ? ...hehehe becanda, Bozzz.
Bravo IDI Kaltim

Salam
cakmoki

IDI Wilayah Kaltim mengatakan...

Thanks @cakmoki,...
Tolong terus beri komentar dan masukan ya... hehehe... kita masih belajar nih bung

Posting Komentar