Rabu, November 11, 2009

Update Muktamar IDI 18-22 November 2009

0 komentar

Pesan dari Ketua Umum PB IDI:"Update Info Muktamar IDI, mhn dpt disampaikan ke pengurus yg akan hadir:

1) SENIN (16/11) pembukaan JAKARTA di Istana Wapres jam 08.30 (krn Presidan msh di LN);

2) RABU malam (18/11) wellcome party di Istana Gub (PALEMBANG);

3) KAMIS (19/11) pagi buka/keynote gubernur. malam keynote oleh Menkes di PALEMBANG;

4) Minggu (22/11) Muktamar selesai.

Nb: pengurus PB, PDSp/Sm, Wilayah & Cabang yg bisa hadir di Istana Wapres harap segera konfirmasi ke Inten +622168470148 atau Anie +628128933207 (mengingat undangan terbatas). Trm ksh. (Ketua Umum PB IDI)"
rs

Minggu, November 08, 2009

Seminar Hemofilia

1 komentar

IDI Wilayah Kalimantan Timur bekerja sama dengan Perhimpunan Hemofilia Indonesia menyelenggarakan Seminar Kesehatan: Hidup Sehat dan Berkualitas bersama Hemofilia. Seminar yang akan berlangsung di Ruang Melati Hotel Mesra Samarinda dari jam 08:00 s/d 13:00 wita ini akan menghadirkan pakar-pakar hemofili dari Pusat. Seminar yang diadakan dalam rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-45 (tahun 2009) ini dapat diikuti secara GRATIS. Untuk setiap peserta dokter akan mendapatkan 4 SKP IDI. rs

Jumat, Oktober 09, 2009

Update Daftar Donatur Gempa Padang per 16 Oktober 2009

0 komentar
Berikut laporan dana yang masuk sampai tanggal 16 Oktober 2009 di Rekening IDI Kaltim:

IDI Kaltim mengucapkan terima kasih atas partisipasi Teman Sejawat yang begitu mengagumkan, dan masih menerima sumbangan sukarela dan pendaftaran bagi TS yang berminat untuk diberangkatkan ke lokasi bencana sesuai jadwal yang akan ditentukan kemudian (jadwal keberangkatan, kegiatan, waktu dan biaya pemberangkatan akan ditentukan oleh IDI Kaltim dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur).
Dana dapat ditransfer ke Rekening IDI Wilayah Kaltim diBank BCA, Cab. A. Yani Samarinda, No. 793 503 2032 a.n. Lily Pertiwi Kalalo, dr, SpPK dengan mencantumkan kode "gempa" di kolom berita, atau dapat menyetorkan langsung secara tunai melalui Pengurus IDI Kaltim atau di Sekertariat IDI Kaltim.rs

Kamis, Oktober 01, 2009

Gempa di Padang

0 komentar
Pada tanggal 30 September 2009 yang lalu telah terjadi gempa di Sumatera Selatan. Gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala Richter ini, sampai berita ini diturunkan dikatakan telah menelan lebih dari 800 korban jiwa dan lebih banyak lagi korban cedera. Lebih jauh para korban yang selamat dari gempa juga sangat membutuhkan bantuan bahkan untuk melanjutkan hidup sehari-hari.
IDI Wilayah Kaltim turut berduka cita atas musibah yang begitu banyak memakan korban ini. Semoga semua keluarga korban diberi ketabahan, dan semoga korban yang selamat dapat cepat bangkit membangun lagi kehidupan yang terbentang di hadapan mereka.
Lebih jauh IDI Kaltim memberi kesempatan kepada TS yang ingin berpartisipasi menyumbangkan dana untuk korban gempa di Sumatera Barat. Salurkan bantuan TS melalui Rekening IDI Wilayah Kaltim di Bank BCA, Cab. A. Yani Samarinda, No. 793 503 2032 a.n. Lily Pertiwi Kalalo, dr, SpPK (untuk mempermudah proses administrasi dan mempercepat penyaluran dana tersebut, diharapkan TS dapat mencantumkan kode "gempa" atau " gempa padang" atau "sumbangan gempa padang" atau "sgs" dst. pada kolom 'berita' pada saat transfer/penyetoran dana tersebut). Semua sumbangan yang masuk akan dilaporkan melalui sms/blog/facebook group dan semua media lain yang dapat diakses oleh IDI Kaltim.
Semoga sumbangan kita dapat bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan ini. Amin.rs

Selasa, September 29, 2009

IDI Kaltim di JPIP

0 komentar
Hari Selasa, 29 Oktober 2009, ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur, dr. Arie Ibrahim, SpBS, diminta memberikan pandangan dari sudut profesi mengenai pelayanan publik khususnya di bidang kesehatan. Diskusi terbatas di Ruang Pertemuan Kaltim Post di Mahakam Square ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Sekertaris Daerah Bpk Irianto Lambrie, Perwakilan PKP2A III LAN Triwidodo W Utomo, Ketua IDI Kaltim, dan dihadiri pula oleh anggota DPRD Kaltim Hj St Qomariah, Direktur Polnes Riswan Asmaran, peneliti JPIP Kaltim Irwan Gani, Muliati, Thomas RH, Viko J, beberapa TS dokter, dan perwakilan masyarakat. Diskusi yang dimoderatori oleh Direktur JPIP Sofyan Maskur ini, 3 poin penting menjadi pembahasan adalah pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pelayanan publik (lainnya... red).
Dalam presentasinya, ketua IDI Kaltim, dr. Arie Ibrahim, SpBS menyinggung tentang pentingnya strukturisasi pelayanan kesehatan, dan sistem yang terstruktur itu tidak akan dapat diwujudkan tanpa komitmen bersama dan dorongan dari pemerintah melalui peraturan daerah. Pelayanan kesehatan gratis tanpa memungut sesuatu dari masyarakat dapat disalah artikan dan membuat kesehatan menjadi 'murah' dan pola hidup sehat sulit diterapkan. Masyarakat perlu merasa memiliki pelayanan kesehatan dan bertanggung jawab atas kesehatannya dengan membayar premi asuransi yang dapat pula disubsidi sebagian oleh pemerintah.
Tuntutan pelyanan yang lebih bermutu selalu ada bahkan di daerah atau negara yang sudah maju. Pelayanan publik (yang baik) adalah HAK masyarakat (meskipun tetap ada unsur tanggung jawabnya), dan merupakan TANGGUNG JAWAB pemerintah dan koorporasi penyedia pelayanan, demikian Bp. Triwidodo W Utomo menjelaskan pula dalam presentasinya. Perlu adanya standar pelayanan di tiap bidang pelayanan publik, meskipun untuk menyusunnya tidaklah mudah karena harus melalui suatu proses analisis. Private goods dan public goods harus dapat benar-benar didiversifikasikan supaya pelayanan menjadi maksimal.
Seringkali pelayanan publik yang baik gagal diwujudkan oleh program yang sebenarnya sudah baik karena kepentingan politis. Atau hambatan lainnya adalah efek vaporisasi: ide besar seorang pemimpin tidak dapat diterjemahkan oleh bawahan sehingga tidak terrealisasi. Selain itu tumpang tindihnya peraturan pusat dan daerah sering kali juga mempersulit (hal ini masih banyak dijumpai di kabupaten/kota di kalimantan timur).
Selanjutnya Bapak Sekertaris Daerah yang baru, Irianto Lambrie, menyinggung bahwa birokrasi tidak hanya dijumpai di instansi pemerintah. Pelayanan publik tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah, beliau juga menjelaskan tentang beberapa patologi birokrasi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Detail berita tentang acara ini dapat dibaca di harian Kaltim Post hari Rabu, 30 September 2009, halaman 25 dan 33 atau di website Kaltim Post.rs

Minggu, September 20, 2009

Eid Mubarak

0 komentar

Ketua dan Seluruh Pengurus Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Kalimantan Timur mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1430 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin.rs

Minggu, Agustus 23, 2009

Irianto Lambrie as Sekprop Kaltim

0 komentar

IDI Wilayah Kalimantan Timur mengucapkan Selamat kepada Bapak Ir. H. Irianto Lambrie, MM atas dilantiknya beliau sebagai Sekertaris Daerah Propinsi Kalimantan Timur pada hari Jumat, 21 Agustus 2009 yang lalu.

Semoga silaturahmi dan kerjasama antara Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dan Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Kalimantan Timur yang sudah terjalin selama ini semakin erat dan membuahkan lebih banyak lagi hal-hal positif bagi kemajuan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan khususnya di Kalimantan Timur. rs

Sabtu, Juli 25, 2009

Apa Kabar IDI Kaltim...?

0 komentar

Lama tidak memuat berita, IDI Kaltim tidak berarti berhenti berkarya. Saat ini selain kegiatan rutin organisasi, IDI Kaltim melalui Tim yang sudah dibentuk terus menggodok penyusunan Raperda tentang SISYANKESDOKDU (Sistem Pelayanan Kesehatan Kedokteran Terpadu). Raperda ini kelak diharapkan akan dapat memperbaiki sistem pelayanan kesehatan, dengan tidak melupakan Dokter sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan itu sendiri.
Penyusunan Raperda yang mendapat dukungan dari berbagai pihak ini (antara lain Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) akan melalui beberapa tahapan yang penting, dan diharapkan dapat selesai pada awal Desember 2009 untuk kemudian diserahkan kepada Pemerintah Propinsi untuk ditindak-lanjuti dan dipertimbangkan untuk disahkan menjadi Peraturan Daerah.
Salah satu tahapan dari penyusunan Raperda ini adalah sosialisasi kepada IDI2 Cabang yang akan menjadi salah satu agenda Rapat IDI Kaltim, pada tanggal 1 Agustus 2009 di Hotel Bumi Senyiur Samarinda. Pada Sosialisasi ini akan dipaparkan wacana penyusunan Raperda, tujuan dan manfaat, pokok-pokok pikiran, serta tahapan-tahapan apa saja yang sudah dan akan dilalui. Diharapkan pada Sosialisasi ini, TS di Cabang dapat mengakomodir visi dan komitmen yang termaktub dalam Raperda, memberikan kritik dan saran bagi konsep penyusunan dan pokok-pokok pikiran dalam Raperda, dan kemudian membawa & meneruskan ide dan komitmen ini kepada Pemerintah Daerah Setempat (Kota/Kabupaten).
Agenda lain dari Rapat 1 Agustus mendatang adalah Sosialisasi BP2KB online dan Persiapan Muktamar IDI 2009 di Palembang. Sosialisasi BP2KB online akan mengetengahkan sistem verifikasi kompetensi oleh IDI yang dapat diakses secara online dimanapun Anggota IDI berada, yang untuk sementara perlu dikoordinir dan diasistensi oleh tim verifikasi P2KB di tingkat Wilayah dan Cabang. Disamping akan dibahas dalam rapat, pada salah satu stand di Pameran Farmasi di Simposium Scomec yang akan berlangsung di tempat yang sama (Hotel Bumi Senyiur) akan ada demo P2KB IDI online yang akan dikelola oleh IDI bekerjasama dengan Telkomsel.
Persiapan Muktamar IDI di Palembang bulan November 2009 meliputi agenda Muktamar, IDI Award, dll. Sebagai informasi pendaftaran untuk Muktamar akan naik pada tanggal 1 Agustus 2009, dan diharapkan TS yang akan menjadi peserta Muktamar dapat mendaftarkan sebelum tanggal tersebut untuk mendapatkan potongan harga (Rp. 500ribu untuk pendaftaran sampai tanggal 30 Juli, menjadi Rp. 1 juta untuk pendaftaran mulai tanggal 1 Agustus 2009).rs

Minggu, Juni 28, 2009

Sosialisasi Konsep Perda

0 komentar

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur menyambut baik hasil workshop yang diadakan oleh IDI Wilayah Kaltim. Tim Perumus sudah dibentuk dan mulai bekerja dengan mengumpulkan referensi yang diperlukan. Setelah pengumpulan referensi, tim perumus akan mulai menyusun konsep-konsep yang diperlukan untuk menyusun Perda nantinya.
Sosialisasi draft konsep tersebut akan menjadi salah satu agenda rapat IDI Kaltim yang akan diadakan pada tanggal 1-2 Agustus 2009 (bersamaan dengan Simposium SCOMEC) di Hotel Bumi Senyiur Samarinda *), disamping agenda lainnya seperti Evaluasi kegiatan HBDI II dan BP2KB. Rapat yang rencananya akan mengumpulkan seluruh Ketua IDI Cabang di Wilayah Kalimantan Timur, mengharapkan masukan dari Anggota di Cabang terhadap draft Konsep yang dibuat oleh Tim Perumus. Untuk itu diharapkan seluruh Ketua IDI Cabang dapat mengakomodir masukan dari anggotanya untuk dapat disampaikan pada saat rapat.rs

*) Keterangan:
SCOMEC (Samarinda Continuing Medical Education on Cardiology) 2009:
Simposium:
1-2 Agustus 2009; 08:00 - 16:00 wita.
Registration Fee:
Perawat/Mahasiswa FK Rp. 200.000,-
Dokter Umum Rp. 300.000,-
Spesialis Rp. 400.000,-

Workshop: 08:00-16:00 wita.
1 Agustus 2009: ECG.
2 Agustus 2009: Managing Cardio Pulmonary Arrest.
Registration Fee: Rp. 750.000,-
Masing-masing workshop akan dibuka 2 kelas @ max 40 orang.

Contact Person Panitia SCOMEC: Dr. Cisca 08125534667.

Sabtu, Juni 20, 2009

Oleh-oleh dari Workshop IDI Kaltim

0 komentar

Seperti telah diberitakan sebelumnya, tanggal 13 Juni 2009 menjadi tanggal yang cukup bersejarah bagi Ikatan Dokter Indonesia wilayah Kalimantan Timur. IDI Kaltim bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kalimantan Timur pada hari tersebut telah sukses menyelenggarakan sebuah Workshop yang berupa Diskusi Panel, membahas nasib dokter di Kalimantan Timur. Tiga aspek utama yang dibahas dalam Workshop tersebut adalah:
1. Pemberdayaan Tenaga Dokter (positioning)
2. Kebijakan Penempatan Dokter dan Regulasi Pelayanan Kedokteran di Kalimantan Timur
3. Imbal Jasa Dokter.

Tiga topik di atas dianggap cukup mewakili tema yang diusung workshop ini yaitu "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam Pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur". Setelah dibuka oleh Bapak Wakil Gubernur Kaltim (Bapak Gubernur berhalangan hadir karena harus menghadiri acara di luar daerah), acara dilanjutkan dengan Plenary Lecture yang mengetengahkan 4 orang pembicara yang masing-masing ahli di bidangnya (Prof. Dr. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG (K): "Kebijakan/Regulasi dan Penegakan Hukum"; Dr. dr. Fachmi Idris, M. Kes: "Perspektif IDI terhadap Profesi Dokter (di Indonesia) Saat Ini"; Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD: Imbal Jasa Dokter; dan Prof. H. Sarosa Hamongpranoto, SH, M. Hum: Penghargaan Masyarakat akan Kesehatan, Sekarang dan di Masa yang Akan Datang).

Setelah Plenary Lecture yang memakan waktu cukup lama karena diselingi beberapa sesi pertanyaan (?), acara dilanjutkan dengan makan siang, yang didahului dengan kuliah singkat dari Prof. Chen Yongchong dari China tentang "The Breakthrough Skin Regeneration and MEBT Concept on Wound Management". Setelah makan siang, peserta dibagi menjadi 3 Komisi, yaitu Komisi A (Moderator: Dr. Rahmat Bahtiar, MPPM-Ketua Panitia Workshop), B (Moderator: Dr. Agus Sukaca), dan C (moderator: Dr. Greggorius Tekwan, SpOT) sesuai 3 topik di atas.

Sidang komisi berlangsung kurang lebih 1 jam 30 menit, dan setelah break sebentar untuk menikmati snack sore, acara dilanjutkan dengan Sidang Pleno yang dipimpin oleh Dr. Arie Ibrahim, SpBS (Ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur). Akhirnya acara ditutup sekitar 10 menit sebelum pukul 18:00 wita dengan kesimpulan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan sesudah workshop ini untuk mewujudkan ide dan gagasan yang termunculkan pada saat workshop menjadi sesuatu bentuk nyata yang bermanfaat bagi teman sejawat dokter khususnya di Kalimantan Timur.

Hal ini dimungkinkan dengan kepedulian yang tinggi dari pihak Pemerintah Propinsi yang kemudian memandang workshop ini sebagai titik tolak dari pembangunan yang lebih bernafaskan kesehatan di mana peran serta dokter secara optimal di dalamnya sangatlah dibutuhkan. Untuk itu IDI Wilayah Kalimantan Timur akan merumuskan suatu Pokok-Pokok Pikiran yang kemudian diharapkan menjadi cikal bakal atau bahan masukan bagi pengaturan 3 aspek peran dan fungsi dokter yang telah disebutkan di atas ke dalam bentuk perundang-undangan yang lebih nyata seperti Peraturan Daerah.

Sehubungan dengan hal itu, dalam waktu singkat Tim Perumus akan dibentuk dan mulai bekerja, namun demikian, IDI Kaltim tetap menerima saran dan kritik yang berguna sejalan dengan perumusan aspek-aspek peran dan fungsi dokter tersebut dari TS anggota IDI di seluruh Wilayah Kalimantan Timur. Saran dan Kritik tersebut dapat dikirimkan melalui blog ini, email idi wilayah Kaltim (idikaltim@yahoo.co.id) atau melalui lisan atau tertulis di alamat sekertariat IDI Wilayah Kaltim. (CD makalah plenary lecture workshop ini juga dapat diperoleh di sekertariat IDI Wilayah Kaltim). rs

Minggu, Mei 31, 2009

The Breakthrought Skin Regeneration and MEBT Concept on Wound Management

0 komentar

TS Yth...
Ditengah-tengah acara workshop IDI Wilayah Kaltim "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam Pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur" di R. Serbaguna Kantor Gubernur Kalimantan Timur, tanggal 13 Juni 2009 nanti, juga akan diselenggarakan simposium "The Breakthrough Skin Regeneration and MEBT (Moist Exposed Burn Therapy) Concept on Wound Management" yang mengetengahkan pembicara dari negeri China, Profesor Chen Yongchong.
Seperti dilihat dari judulnya, simposium ini membahas tentang metode baru regenerasi kulit dan konsep MEBT dalam Wound Management. Simposium singkat yang diadakan bersamaan dengan makan siang ini (Lunch Symposium) cukup menarik dan sebagai bagian dari workshop IDI Wilayah, peserta tidak perlu membayar biaya registrasi tambahan ("gratis bagi peserta workshop").
Bagi anggota IDI yang berminat untuk mengikuti simposium ini dipersilahkan mendaftarkan diri mengikuti workshop IDI Kaltim dan membayar registrasi workshop sebesar Rp. 100.000,-. Akreditasi IDI termasuk dalam akreditasi untuk workshop yaitu 8 SKP. rs

Senin, Mei 25, 2009

Workshop IDI Wilayah Kaltim

0 komentar



IDI Wilayah Kaltim dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur mengundang Teman Sejawat anggota IDI di Kalimantan Timur untuk ikut berpartisipasi dalam Workshop (Diskusi Panel) "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam Pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur." Mari,... tentukan nasib dokter khususnya di Kalimantan Timur dengan ikut berpartisipasi aktif dalam workshop ini.
Workshop yang akan dilaksanakan di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jl. Gajahmada Samarinda ini, akan berlangsung sehari penuh (08:00 s/d 18:00) dan akan membahas 3 topik utama, yaitu:

1. Pemberdayaan tenaga dokter
2. Kebijakan Penempatan Tenaga Dokter dan Regulasi Pelayanan Kedokteran 
       di Kalimantan Timur
3. Imbal jasa dokter

Diharapkan workshop ini akan merumuskan hasil yang kemudian menjadi cikal bakal atau pedoman dari penentuan kebijakan dalam bidang kesehatan khususnya di Kalimantan Timur.

Bagi yang berminat, silahkan mendaftar di alamat sekertariat IDI WIlayah yang tertera di blog ini. Tiap peserta akan memperoleh akreditasi IDI 8 SKP. Biaya pendaftaran Rp. 100.000,- per orang bagi anggota IDI dan Rp. 150.000,- bagi non anggota. Segera mendaftar, tempat terbatas.... rs.

Jumat, Mei 22, 2009

Pers Release HBDI IDI II, 20 Mei 2009

0 komentar

Dokter adalah figur yang mengabdikan profesinya, tanpa terpengaruh pertimbangan-pertimbangan agama, kedudukan sosial, jenis kelamin, suku dan politik kepartaian. Artinya, dalam pekerjaan keprofesiannya dokter sarat dengan nilai kesetaraan. Sebuah nilai yang dapat menumbuhkan rasa ketertindasan yang sama akibat proses penjajahan, yang akhirnya menimbulkan rasa nasionalisme.

Tanggal 20 Mei telah ditetapkan sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) dalam acara di Istana Negara di hadapan Presiden RI pada tanggal 28 Mei 2008. Penetapan ini untuk menghargai para founding father dokter Indonesia yang telah memberi andil besar dalam kebangkitan nasional dan untuk mengingatkan dokter Indonesia agar selalu menjalankan trias peran dokter. HBDI pada hakekatnya merupakan gerakan solidaritas moral insan-insan profesi dokter dalam mewujudkan kepedulian profesi dokter. Pada peringatan HBDI setiap tahunnya para dokter di seluruh Indonesia akan melakukan kegiatan yang sangat spesifik, yaitu membebaskan jasa medik atau menyumbangkan jasa medik.

Dalam memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia tahun ini, Ikatan Dokter Indonesia menyelenggarakan serangkaian kegiatan antara lain:

1.      Pembebasan Jasa Medis atau Menyumbangkan Jasa Medik pada tanggal 20 Mei 2009

Pada peringatan HBDI, secara serentak di seluruh tanah air pada hari yang sama, seluruh anggota IDI membebaskan jasa medik atau menyumbangkan jasa mediknya melalui IDI untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan.

2.     Indomedica Expo 2009

 Indonesian Medical Expo 2009 ini telah dilaksanakan tanggal 7-10 Mei 2009 di Jakarta Convention Centre Hall B Senayan Jakarta.

Dengan  Acara:

a.      Pameran

b.      Area Tematik (rekam jejak gerakan dokter untuk bangsa)

c.       Seminar (Pendidikan Berkelanjutan)

d.      Seminar dan Urun Rembug Nasional Membangun Komitmen ‘Sejahtera Untuk Semua’ di era “Berobat Gratis” pelayanan kesehatan.

Tema: Spirit to Protect Everyone (untuk stake holder pelayanan kesehatan)

e.      Talk Show tentang 4 topik kesehatan popular

 

3.     Program Dokter Kecil Award

Program dokter kecil dalam usaha kesehatan sekolah dapat dijadikan pintu masuk untuk membudayakan perilaku hidup sehat sejak usia dini.

Program ini akan menyeleksi 10 dokter kecil terbaik di tingkat wilayah, lalu memilih seorang yang terbaik untuk menjadi utusan wilayah dan akan mengikuti karantina dan final pemilihan dokter kecil di Jakarta bersama seorang guru pendamping. Pelaksanaan program dokter kecil ini dimulai dari Maret 2009 dan Final akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2009 (sebagai salah satu acara puncak Indomedica Expo).

4.     Safari Bakti IDI

Dalam memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia tahun 2009 IDI merencanakan Safari Bakti yaitu serangkaian kegiatan bakti sosial di beberapa wilayah Indonesia yang dimotori oleh beberapa Perhimpunan Dokter Spesialis. Dalam bakti sosial ini akan dilakukan tindakan/penanganan masal pada beberapa penyakit terpilih yang menjadi masalah kesehatan maupun sosial seperti penyakit kanker leher rahim dan katarak.

Pokok Kegiatan akan ditentukan kemudian setelah bentuk bakti sosial ditetapkan. (di Kabupaten Berau sudah dilaksanakan pada tanggal 8-9 Mei 2009)

 

5.   Diskusi Panel IDI Kaltim

Menyikapi hal-hal di atas, Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Kalimantan Timur merasakan perlu menyelenggarakan suatu diskusi ilmiah yang dilaksanakan dalam bentuk workshop, sebagai wadah untuk membahas tentang pelayanan kesehatan dilihat dari berbagi segi, terutama dari kacamata profesi dokter, sehingga Pelayanan Kesehatan dapat memberikan kontribusi optimal bagi kesejahteran masyarakat, termasuk para dokter. Dengan Tujuan :

1.       Menemukan dan mensosialisasikan sistem pembangunan kesehatan yang baik dan aplikabel termasuk sistem pembiayaannya

2.      Menghargai profesionalisme dokter dalam peranannya dalam pembangunan kesehatan

Hasil yang diharapkan:

1.    Sistem pembangunan kesehatan yang real dan aplikabel

2.   Komitmen dengan penjabaran dan penjelasan yang nyata akan penghargaan profesionalisme dokter

3.   Usulan Profesi untuk pembentukan peraturan-peraturan daerah tentang kesehatan.

 

Untuk pelaksanaan diskusi ilmiah ini memerlukan sejumlah anggaran biaya yang cukup besar yang diharapkan mendapat sumbangan pihak-pihak partisipan dan bantuan pemerintah daerah propinsi maupun kota/kabupaten.

 

Revitalisasi dokter Indonesia melalui kegiatan-kegiatan sebagai pengejewantahan Gerakan Dokter untuk Bangsa ini perlu dilaksanakan agar para dokter Indonesia dapat kembali berperan seperti yang telah dicontohkan oleh para pendahulunya lebih dari seabad yang lalu. Dokter Indonesia di era saat ini, diharapkan dapat terus memelihara semangat Kebangkitan Nasional dengan cara berjuang terus menerus untuk mencapai Indonesia sehat yang sempurna (”fisik-mental-sosial”) sebagai modal dasar menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang terhormat.         

Sekian dan Terima kasih.!

 

Samarinda, Tgl. 18 Mei 2009

Ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur.

 

 

      Dr.Arie Ibrahim, SpBS

Jumat, Mei 15, 2009

URUN REMBUG NASIONAL IDI

0 komentar

Pada tanggal 7-9 Mei 2009 telah dilaksanakan Urun Rembug Nasional IDI di Jakarta Convention Center Senayan Jakarta. Rombongan IDI Wilayah Kaltim yg tdd 16 orang (5 orang pengurus IDI Wilayah dan 9 orang perwakilan cabang) berangkat ke Jakarta berpartisipasi dalam acara ini. 
Acara yg berlangsung bersamaan dengan Indomedica Expo (pameran industri farmasi dan alat2 kesehatan) dibuka oleh Menko Kesra Abu Rizal Bakrie mewakili Presiden RI yg berhalangan hadir, dihadiri oleh sekitar 200 hadirin dari berbagai wilayah di Indonesia. Walaupun dimulai agak terlambat, acara tetap berjalan dengan hikmat.
Setelah pembukaan oleh Menko Kesra acara dilanjutkan dengan paparan atau testimonial dari berbagai pihak yg terkait, sesuai tema Urun Rembug Nasional ini yaitu "Sejahtera untuk Semua di Era Kebijakan Pelayanan Kesehatan Gratis-sebuah Komitmen yang harus dibangun". Hari pertama ditutup dengan Scientific symposium oleh sponsor dan konklusi hari pertama oleh Panitia Urun Rembug.
Hari kedua dimulai dengan pembahasan materi oleh Prof. Farid Anfasa Moeloek dan beberapa pakar pembiayaan kesehatan lainnya. Semua pembicara ini membahas masalah pelayanan gratis, kekurangan dan kelebihannya, memaparkan sistem pelayanan kesehatan dan issue penggratisan retribusi yg sedang marak saat ini. Hampir semuanya berpendapat bahwa untuk mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang mutakhir dan profesional, perlu juga diperhatikan komponen penyedia jasanya, salah satunya dokter sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan. Mensejahterakan masyarakat dengan pelayanan gratis bukan berarti menomor duakan kesejahteraan para dokter yang semakin hari juga semakin dituntut keprofesionalan dan kemutakhirannya dalam menyediakan pelayanan kesehatan.
Hari ketiga atau hari terakhir dibuka dengan paparan luar biasa dari Ibu Menteri Keuangan. Berbicara mengenai krisis global dan pengaruhnya pada perekonomian Indonesia, Ibu DR Sri Mulyani juga menjelaskan tentang anggaran negara dan porsi anggaran untuk bidang kesehatan. Ucapan beliau yg sangat berkesan bagi penulis adalah: because we love this country so much, kita harus bisa melakukan apa yg harus dilakukan walaupun sulit dan sistem bergerak ke arah lain (...)
Berikutnya adalah giliran Bapak Sekjen Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara yg memaparkan tentang posisi dokter dan pemberdayaannya dalam kerangka Pembangunan Kesehatan di Indonesia, sebelum akhirnya urun rembug ini ditutup pada sekitar pukul 13:00 wib (untuk kemudian dilanjutkan dengan rapat pleno diperluas untuk PB IDI dan Ketua IDI Wilayah se-Indonesia membahas persiapan muktamar IDI di Palembang November mendatang).
Acara Seminar Urun Rembug Nasional ini sudah menghabiskan waktu dan biaya yg cukup besar, namun semua wacana yg dibicarakan di dalamnya masih perlu dijewantahkan ke dalam diskusi yang lebih spesifik untuk dapat diambil tindakan nyata untuk mewujudkan sejahtera untuk semua yang menjadi tema urun rembug ini. Salah satu bentuk diskusi seperti telah disebutkan di atas adalah acara Workshop/Diskusi Panel IDI Wilayah Kaltim yang akan diadakan pada bulan Juni yang akan datang, yg mengangkat tema "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur".
Bersamaan dengan pelaksanaan Seminar Urun Rembug Nasional ini, digelar Grand Final Dokter Kecil Award di tempat yang sama, yang dihadiri oleh Ibu Negara Ibu Ani Yudoyono. Sayang sekali wakil Kaltim tidak dapat berjaya dalam pemilihan ini, bahkan tidak masuk dalam 10 besar yang merupakan seleksi pertama dari 33 propinsi. Keluar sebagai pemenang Dokcil dari Wilayah Jawa Timur (juara I), Jakarta (juara II), Riau (juara III).rs

Senin, April 27, 2009

Berika Duka Cita

0 komentar
Pada hari Senin, 27 April 2009 pukul 5:00 pagi, telah berpulang ke haribaan Tuhan YME, Bpk Reinhard Rotensulu (ayah/mertua dari Dr. Deny Rotensulu, SpKJ/Dr. Lily Kalalo, SpPK-Bendahara IDI Kaltim). Almarhum dimakamkan di Menado, Sulawesi Utara.

Seluruh pengurus IDI Wilayah Kalimantan Timur mengucapkan Turut Berduka Cita, semoga Tuhan memberikan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan. rs

Selasa, April 21, 2009

Rapat IDI Kaltim 19 April 2009

0 komentar

Pada hari Sabtu, 19 April 2009, IDI Wilayah mengadakan rapat dengan seluruh ketua/wakil dari Cabang di Hotel Bumi Senyiur Samarinda. Rapat ini disisipkan di akhir Simposium "Finding The Missing Link in Energy Metabolism" yang diadakan oleh IDI Cabang Samarinda (terima kasih IDI Samarinda, semoga kerjasama ini semakin mesra). Rapat yang dihadiri oleh sebagian besar perwakilan IDI Cabang dan pengurus IDI Wilayah Kaltim ini membahas tentang:

1. Plan of Action IDI (wilayah dan cabang) dalam rangka Hari Bakti Dokter Indonesia II th 2009. 
Di bagian ini, rapat membahas tentang HBDI, dan jenis-jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan di tingkat Cabang dan Wilayah. Hampir semua cabang belum dapat mengemukakan secara mendetail tentang rencana kegiatannya, kecuali cabang Berau yang sudah siap dengan beberapa kegiatan seperti bakti sosial pengobatan dr spesialis gratis, operasi katarak dan beberapa kegiatan lainnya.
IDI Wilayah rencananya akan mengadakan jumpa pers, dan jika memungkinkan akan menghadirkan bapak Gubernur untuk dapat mencanangkan hari bakti dokter indonesi di kalimantan timur, dan juga akan memasukkan kegiatan Diskusi Panel bertemakan "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam Pembangunan Kesehatan di Kalimatan Timur" pada pertengahan bulan Juni 2009 yang akan datang.

2. Laporan Seleksi Dokter Kecil Award tingkat wilayah dan rencana pelaksanaan Dokcil Award Nasional di Jakarta, 6-10 Mei 2009 (diundur dari rencana semula 3-7 Mei 2009)
Pada bagian ini Ketua IDI Wilayah melaporkan pelaksanaan Seleksi Dokcil Award yang telah dilaksanakan pd tanggal 11 April 2009 dan menghadirkan seorang anak wakil dari Balikpapan menjadi pemenang dan akan mewakili Kaltim di Ajang Dokcil tingkat Nasional. IDI Balikpapan menyatakan kesanggupannya untuk membina anak tersebut, dan IDI Wilayah juga akan melakukan pembinaan sebelum wakil Kaltim ini diberangkatkan tgl 5 atau 6 Mei mendatang.
Selanjutnya dihimbau pada IDI2 Cabang untuk dapat memasukkan kegiatan DOkcil Award ini di agenda tahunannya sebagai rangkaian kegiatan HBDI agar seleksi dapat dimulai dari tingkat sekolah dan waktu yang lebih awal. Diperkirakan akhir Maret 2009 IDI Wilayah akan mengadakan seleksi yang sama yang akan menghadirkan wakil dari seluruh cabang di Kalimantan Timur.
3. Progress report Rencana Pertemuan Juni yang akan dikaitkan dengan penyelenggaraan HBDI
Pertemuan bulan Juni yang sudah pernah juga ditulis dalam blog ini akan melibatkan seluruh wakil IDI Cabang di wilayah Kaltim, dan pada kesempatan ini disosialisasikan bahwa pertemuan ini akan membahas 3 agenda penting yaitu:

a. Pemberdayaan Tenaga Dokter
Bagian ini akan membahas tentang peran dokter sebagai perancang pembangunan kesehatan. Kepentingan tersedianya tenaga-tenaga medis di samping sebagai klinisi atau penyedia pelayanan kesehatan juga sebagai perancang dan penentu kebijakan-kebijakan yang menyangkut kesehatan. Juga diharapkan kelompok ini dapat membahas sistem kesehatan yang optimal dari sisi penyediaan tenaga kesehatan (dokter).

b. Kebijakan/Regulasi dan Penegakan Hukum Praktek Kedokteran
Bagian ini tidak terlepas dari bagian sebelumnya, membahas aspek hukum dan kebijakan yang mendukung dan membatasi seorang dokter melakukan praktek profesinya. Akan dibahas dalam kelompok ini, kebijakan atau sistem regulasi praktek kedokteran yang seperti apakah yang sebaiknya diberlakukan di Kalimantan Timur khususnya. Dan juga selanjutnya diharapkan kelompok ini dapat membahas bagaimana dokter itu dapat mepraktekan ilmunya sesuai kompetensinya tanpa rasa waswas karena ketidaktahuan tentang hukum.

c. Imbal Jasa Dokter
Tak dipungkiri masalah ini merupakan masalah yang juga perlu diperhatikan dalam kelangsungan hidup pelayanan kesehatan di Indonesia. Penghargaan terhadap seorang dokter sesungguhnya mencerminkan penghargaan seseorang terhadap kesehatannya, dan selanjutnya pada dirinya. Dari sisi yang lain, berbagai aspek yang saat ini memagari dokter untuk tetap kompeten dan melaksanakan profesinya sesuai koridor yang dibenarkan, sudah sepantasnyalah dokter yang telah melewati segala proses seleksi tersebut dihargai dengan layak.
Kelompok ini akan membahas berapa sebenarnya yang layak diterima seorang dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan, dan angka yang ada nantinya kiranya dapat menjadi usulan IDI kepada pemerintah daerah dalam menentukan peraturan dan regulasi mengenai pembiayaan kesehatan, sekaligus sebagai salah satu bentuk kepedulian IDI terhadapkesejahteraan anggotanya.
Anggota panitia yang tersebar di seluruh cabang di wilayah Kaltim diminta mengelompokkan diri ke dalam kelompok2 (yang nantinya disebut komisi) tersebut dan membuat semacam pokok-pokok pemikiran yang dapat memperlancar diskusi di kelompok tersebut.

4. Sosialisasi Seminar Urun Rembug Nasional dan Indomedika Expo Mei 2009 di Jakarta.
Di bagian ini dr. Arie Ibrahim, SpBS mensosialisasikan hasil pertemuan dg PB IDI di Jakarta sehari sebelumnya. Mengingat pentingnya kedua acara ini, diharapkan perwakilan IDI Cabang dapat menghadirinya.

5. Persiapan Muktamar IDI di Palembang, 18-22 November 2009.

Muktamar IDI akan dihadiri seluruh IDI Cabang se-Indonesia. IDI Cabang 
diharapkan dapat mempersiapkan pemberangkatan perwakilannya.

6. SIMO dan masalah2 lain yang berkaitan dengan penegakan hukum praktek kedokteran di Kalimantan Timur
Pada Rapat kali ini disosialisasikan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Propinsi tentang penerbitan SIMO (surat ijin menyimpan obat) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk TS yang berpraktek di daerah terpencil/tidak ada apotik. Ini untuk memberi kekuatan hukum kepada TS termaksud dan menjelaskan pasal ... pada UU Praktek Kedokteran. 
Adapun kriteria daerah terpencil (sesuai surat edaran tersebut) nantinya ditentukan oleh Dinkes Kabupaten Kota melalui SK Kadinkes masing-masing. Diharapkan penerbitan SIMO ini nantinya akan membantu pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan tidak disalah gunakan keberadaannya.
Pada kesempatan ini dibahas pula penyidikan polisi secara langsung ke tempat-tempat praktek TS. Hal ini sangat meresahkan karena dokter menjadi seperti seorang kriminal yang di razia polisi. Untuk itu IDI akan mengusahakan pembuatan MOU dengan Kapolda Kaltim ttg tatacara penyidikan (juga mengenai pembuatan/pengeluaran/penggunaan visum et repertum).

7. Usulan untuk pembentukan Tim Mediasi Hukum yang terdiri dari berbagai unsur diantaranya kepolisian, pakar hukum kedokteran dan sesepuh anggota IDI

Demikian laporan tentang Rapat IDI Wilayah Kaltim tgl 19 April 2009, rapat berikutnya akan diadakan awal bulan Mei 2009 yang akan datang. rs.