Minggu, Juni 28, 2009

Sosialisasi Konsep Perda

0 komentar

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur menyambut baik hasil workshop yang diadakan oleh IDI Wilayah Kaltim. Tim Perumus sudah dibentuk dan mulai bekerja dengan mengumpulkan referensi yang diperlukan. Setelah pengumpulan referensi, tim perumus akan mulai menyusun konsep-konsep yang diperlukan untuk menyusun Perda nantinya.
Sosialisasi draft konsep tersebut akan menjadi salah satu agenda rapat IDI Kaltim yang akan diadakan pada tanggal 1-2 Agustus 2009 (bersamaan dengan Simposium SCOMEC) di Hotel Bumi Senyiur Samarinda *), disamping agenda lainnya seperti Evaluasi kegiatan HBDI II dan BP2KB. Rapat yang rencananya akan mengumpulkan seluruh Ketua IDI Cabang di Wilayah Kalimantan Timur, mengharapkan masukan dari Anggota di Cabang terhadap draft Konsep yang dibuat oleh Tim Perumus. Untuk itu diharapkan seluruh Ketua IDI Cabang dapat mengakomodir masukan dari anggotanya untuk dapat disampaikan pada saat rapat.rs

*) Keterangan:
SCOMEC (Samarinda Continuing Medical Education on Cardiology) 2009:
Simposium:
1-2 Agustus 2009; 08:00 - 16:00 wita.
Registration Fee:
Perawat/Mahasiswa FK Rp. 200.000,-
Dokter Umum Rp. 300.000,-
Spesialis Rp. 400.000,-

Workshop: 08:00-16:00 wita.
1 Agustus 2009: ECG.
2 Agustus 2009: Managing Cardio Pulmonary Arrest.
Registration Fee: Rp. 750.000,-
Masing-masing workshop akan dibuka 2 kelas @ max 40 orang.

Contact Person Panitia SCOMEC: Dr. Cisca 08125534667.

Sabtu, Juni 20, 2009

Oleh-oleh dari Workshop IDI Kaltim

0 komentar

Seperti telah diberitakan sebelumnya, tanggal 13 Juni 2009 menjadi tanggal yang cukup bersejarah bagi Ikatan Dokter Indonesia wilayah Kalimantan Timur. IDI Kaltim bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kalimantan Timur pada hari tersebut telah sukses menyelenggarakan sebuah Workshop yang berupa Diskusi Panel, membahas nasib dokter di Kalimantan Timur. Tiga aspek utama yang dibahas dalam Workshop tersebut adalah:
1. Pemberdayaan Tenaga Dokter (positioning)
2. Kebijakan Penempatan Dokter dan Regulasi Pelayanan Kedokteran di Kalimantan Timur
3. Imbal Jasa Dokter.

Tiga topik di atas dianggap cukup mewakili tema yang diusung workshop ini yaitu "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam Pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur". Setelah dibuka oleh Bapak Wakil Gubernur Kaltim (Bapak Gubernur berhalangan hadir karena harus menghadiri acara di luar daerah), acara dilanjutkan dengan Plenary Lecture yang mengetengahkan 4 orang pembicara yang masing-masing ahli di bidangnya (Prof. Dr. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG (K): "Kebijakan/Regulasi dan Penegakan Hukum"; Dr. dr. Fachmi Idris, M. Kes: "Perspektif IDI terhadap Profesi Dokter (di Indonesia) Saat Ini"; Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD: Imbal Jasa Dokter; dan Prof. H. Sarosa Hamongpranoto, SH, M. Hum: Penghargaan Masyarakat akan Kesehatan, Sekarang dan di Masa yang Akan Datang).

Setelah Plenary Lecture yang memakan waktu cukup lama karena diselingi beberapa sesi pertanyaan (?), acara dilanjutkan dengan makan siang, yang didahului dengan kuliah singkat dari Prof. Chen Yongchong dari China tentang "The Breakthrough Skin Regeneration and MEBT Concept on Wound Management". Setelah makan siang, peserta dibagi menjadi 3 Komisi, yaitu Komisi A (Moderator: Dr. Rahmat Bahtiar, MPPM-Ketua Panitia Workshop), B (Moderator: Dr. Agus Sukaca), dan C (moderator: Dr. Greggorius Tekwan, SpOT) sesuai 3 topik di atas.

Sidang komisi berlangsung kurang lebih 1 jam 30 menit, dan setelah break sebentar untuk menikmati snack sore, acara dilanjutkan dengan Sidang Pleno yang dipimpin oleh Dr. Arie Ibrahim, SpBS (Ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur). Akhirnya acara ditutup sekitar 10 menit sebelum pukul 18:00 wita dengan kesimpulan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan sesudah workshop ini untuk mewujudkan ide dan gagasan yang termunculkan pada saat workshop menjadi sesuatu bentuk nyata yang bermanfaat bagi teman sejawat dokter khususnya di Kalimantan Timur.

Hal ini dimungkinkan dengan kepedulian yang tinggi dari pihak Pemerintah Propinsi yang kemudian memandang workshop ini sebagai titik tolak dari pembangunan yang lebih bernafaskan kesehatan di mana peran serta dokter secara optimal di dalamnya sangatlah dibutuhkan. Untuk itu IDI Wilayah Kalimantan Timur akan merumuskan suatu Pokok-Pokok Pikiran yang kemudian diharapkan menjadi cikal bakal atau bahan masukan bagi pengaturan 3 aspek peran dan fungsi dokter yang telah disebutkan di atas ke dalam bentuk perundang-undangan yang lebih nyata seperti Peraturan Daerah.

Sehubungan dengan hal itu, dalam waktu singkat Tim Perumus akan dibentuk dan mulai bekerja, namun demikian, IDI Kaltim tetap menerima saran dan kritik yang berguna sejalan dengan perumusan aspek-aspek peran dan fungsi dokter tersebut dari TS anggota IDI di seluruh Wilayah Kalimantan Timur. Saran dan Kritik tersebut dapat dikirimkan melalui blog ini, email idi wilayah Kaltim (idikaltim@yahoo.co.id) atau melalui lisan atau tertulis di alamat sekertariat IDI Wilayah Kaltim. (CD makalah plenary lecture workshop ini juga dapat diperoleh di sekertariat IDI Wilayah Kaltim). rs