Minggu, Mei 31, 2009

The Breakthrought Skin Regeneration and MEBT Concept on Wound Management

0 komentar

TS Yth...
Ditengah-tengah acara workshop IDI Wilayah Kaltim "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam Pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur" di R. Serbaguna Kantor Gubernur Kalimantan Timur, tanggal 13 Juni 2009 nanti, juga akan diselenggarakan simposium "The Breakthrough Skin Regeneration and MEBT (Moist Exposed Burn Therapy) Concept on Wound Management" yang mengetengahkan pembicara dari negeri China, Profesor Chen Yongchong.
Seperti dilihat dari judulnya, simposium ini membahas tentang metode baru regenerasi kulit dan konsep MEBT dalam Wound Management. Simposium singkat yang diadakan bersamaan dengan makan siang ini (Lunch Symposium) cukup menarik dan sebagai bagian dari workshop IDI Wilayah, peserta tidak perlu membayar biaya registrasi tambahan ("gratis bagi peserta workshop").
Bagi anggota IDI yang berminat untuk mengikuti simposium ini dipersilahkan mendaftarkan diri mengikuti workshop IDI Kaltim dan membayar registrasi workshop sebesar Rp. 100.000,-. Akreditasi IDI termasuk dalam akreditasi untuk workshop yaitu 8 SKP. rs

Senin, Mei 25, 2009

Workshop IDI Wilayah Kaltim

0 komentar



IDI Wilayah Kaltim dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur mengundang Teman Sejawat anggota IDI di Kalimantan Timur untuk ikut berpartisipasi dalam Workshop (Diskusi Panel) "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam Pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur." Mari,... tentukan nasib dokter khususnya di Kalimantan Timur dengan ikut berpartisipasi aktif dalam workshop ini.
Workshop yang akan dilaksanakan di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jl. Gajahmada Samarinda ini, akan berlangsung sehari penuh (08:00 s/d 18:00) dan akan membahas 3 topik utama, yaitu:

1. Pemberdayaan tenaga dokter
2. Kebijakan Penempatan Tenaga Dokter dan Regulasi Pelayanan Kedokteran 
       di Kalimantan Timur
3. Imbal jasa dokter

Diharapkan workshop ini akan merumuskan hasil yang kemudian menjadi cikal bakal atau pedoman dari penentuan kebijakan dalam bidang kesehatan khususnya di Kalimantan Timur.

Bagi yang berminat, silahkan mendaftar di alamat sekertariat IDI WIlayah yang tertera di blog ini. Tiap peserta akan memperoleh akreditasi IDI 8 SKP. Biaya pendaftaran Rp. 100.000,- per orang bagi anggota IDI dan Rp. 150.000,- bagi non anggota. Segera mendaftar, tempat terbatas.... rs.

Jumat, Mei 22, 2009

Pers Release HBDI IDI II, 20 Mei 2009

0 komentar

Dokter adalah figur yang mengabdikan profesinya, tanpa terpengaruh pertimbangan-pertimbangan agama, kedudukan sosial, jenis kelamin, suku dan politik kepartaian. Artinya, dalam pekerjaan keprofesiannya dokter sarat dengan nilai kesetaraan. Sebuah nilai yang dapat menumbuhkan rasa ketertindasan yang sama akibat proses penjajahan, yang akhirnya menimbulkan rasa nasionalisme.

Tanggal 20 Mei telah ditetapkan sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) dalam acara di Istana Negara di hadapan Presiden RI pada tanggal 28 Mei 2008. Penetapan ini untuk menghargai para founding father dokter Indonesia yang telah memberi andil besar dalam kebangkitan nasional dan untuk mengingatkan dokter Indonesia agar selalu menjalankan trias peran dokter. HBDI pada hakekatnya merupakan gerakan solidaritas moral insan-insan profesi dokter dalam mewujudkan kepedulian profesi dokter. Pada peringatan HBDI setiap tahunnya para dokter di seluruh Indonesia akan melakukan kegiatan yang sangat spesifik, yaitu membebaskan jasa medik atau menyumbangkan jasa medik.

Dalam memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia tahun ini, Ikatan Dokter Indonesia menyelenggarakan serangkaian kegiatan antara lain:

1.      Pembebasan Jasa Medis atau Menyumbangkan Jasa Medik pada tanggal 20 Mei 2009

Pada peringatan HBDI, secara serentak di seluruh tanah air pada hari yang sama, seluruh anggota IDI membebaskan jasa medik atau menyumbangkan jasa mediknya melalui IDI untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan.

2.     Indomedica Expo 2009

 Indonesian Medical Expo 2009 ini telah dilaksanakan tanggal 7-10 Mei 2009 di Jakarta Convention Centre Hall B Senayan Jakarta.

Dengan  Acara:

a.      Pameran

b.      Area Tematik (rekam jejak gerakan dokter untuk bangsa)

c.       Seminar (Pendidikan Berkelanjutan)

d.      Seminar dan Urun Rembug Nasional Membangun Komitmen ‘Sejahtera Untuk Semua’ di era “Berobat Gratis” pelayanan kesehatan.

Tema: Spirit to Protect Everyone (untuk stake holder pelayanan kesehatan)

e.      Talk Show tentang 4 topik kesehatan popular

 

3.     Program Dokter Kecil Award

Program dokter kecil dalam usaha kesehatan sekolah dapat dijadikan pintu masuk untuk membudayakan perilaku hidup sehat sejak usia dini.

Program ini akan menyeleksi 10 dokter kecil terbaik di tingkat wilayah, lalu memilih seorang yang terbaik untuk menjadi utusan wilayah dan akan mengikuti karantina dan final pemilihan dokter kecil di Jakarta bersama seorang guru pendamping. Pelaksanaan program dokter kecil ini dimulai dari Maret 2009 dan Final akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2009 (sebagai salah satu acara puncak Indomedica Expo).

4.     Safari Bakti IDI

Dalam memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia tahun 2009 IDI merencanakan Safari Bakti yaitu serangkaian kegiatan bakti sosial di beberapa wilayah Indonesia yang dimotori oleh beberapa Perhimpunan Dokter Spesialis. Dalam bakti sosial ini akan dilakukan tindakan/penanganan masal pada beberapa penyakit terpilih yang menjadi masalah kesehatan maupun sosial seperti penyakit kanker leher rahim dan katarak.

Pokok Kegiatan akan ditentukan kemudian setelah bentuk bakti sosial ditetapkan. (di Kabupaten Berau sudah dilaksanakan pada tanggal 8-9 Mei 2009)

 

5.   Diskusi Panel IDI Kaltim

Menyikapi hal-hal di atas, Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Kalimantan Timur merasakan perlu menyelenggarakan suatu diskusi ilmiah yang dilaksanakan dalam bentuk workshop, sebagai wadah untuk membahas tentang pelayanan kesehatan dilihat dari berbagi segi, terutama dari kacamata profesi dokter, sehingga Pelayanan Kesehatan dapat memberikan kontribusi optimal bagi kesejahteran masyarakat, termasuk para dokter. Dengan Tujuan :

1.       Menemukan dan mensosialisasikan sistem pembangunan kesehatan yang baik dan aplikabel termasuk sistem pembiayaannya

2.      Menghargai profesionalisme dokter dalam peranannya dalam pembangunan kesehatan

Hasil yang diharapkan:

1.    Sistem pembangunan kesehatan yang real dan aplikabel

2.   Komitmen dengan penjabaran dan penjelasan yang nyata akan penghargaan profesionalisme dokter

3.   Usulan Profesi untuk pembentukan peraturan-peraturan daerah tentang kesehatan.

 

Untuk pelaksanaan diskusi ilmiah ini memerlukan sejumlah anggaran biaya yang cukup besar yang diharapkan mendapat sumbangan pihak-pihak partisipan dan bantuan pemerintah daerah propinsi maupun kota/kabupaten.

 

Revitalisasi dokter Indonesia melalui kegiatan-kegiatan sebagai pengejewantahan Gerakan Dokter untuk Bangsa ini perlu dilaksanakan agar para dokter Indonesia dapat kembali berperan seperti yang telah dicontohkan oleh para pendahulunya lebih dari seabad yang lalu. Dokter Indonesia di era saat ini, diharapkan dapat terus memelihara semangat Kebangkitan Nasional dengan cara berjuang terus menerus untuk mencapai Indonesia sehat yang sempurna (”fisik-mental-sosial”) sebagai modal dasar menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang terhormat.         

Sekian dan Terima kasih.!

 

Samarinda, Tgl. 18 Mei 2009

Ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur.

 

 

      Dr.Arie Ibrahim, SpBS

Jumat, Mei 15, 2009

URUN REMBUG NASIONAL IDI

0 komentar

Pada tanggal 7-9 Mei 2009 telah dilaksanakan Urun Rembug Nasional IDI di Jakarta Convention Center Senayan Jakarta. Rombongan IDI Wilayah Kaltim yg tdd 16 orang (5 orang pengurus IDI Wilayah dan 9 orang perwakilan cabang) berangkat ke Jakarta berpartisipasi dalam acara ini. 
Acara yg berlangsung bersamaan dengan Indomedica Expo (pameran industri farmasi dan alat2 kesehatan) dibuka oleh Menko Kesra Abu Rizal Bakrie mewakili Presiden RI yg berhalangan hadir, dihadiri oleh sekitar 200 hadirin dari berbagai wilayah di Indonesia. Walaupun dimulai agak terlambat, acara tetap berjalan dengan hikmat.
Setelah pembukaan oleh Menko Kesra acara dilanjutkan dengan paparan atau testimonial dari berbagai pihak yg terkait, sesuai tema Urun Rembug Nasional ini yaitu "Sejahtera untuk Semua di Era Kebijakan Pelayanan Kesehatan Gratis-sebuah Komitmen yang harus dibangun". Hari pertama ditutup dengan Scientific symposium oleh sponsor dan konklusi hari pertama oleh Panitia Urun Rembug.
Hari kedua dimulai dengan pembahasan materi oleh Prof. Farid Anfasa Moeloek dan beberapa pakar pembiayaan kesehatan lainnya. Semua pembicara ini membahas masalah pelayanan gratis, kekurangan dan kelebihannya, memaparkan sistem pelayanan kesehatan dan issue penggratisan retribusi yg sedang marak saat ini. Hampir semuanya berpendapat bahwa untuk mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang mutakhir dan profesional, perlu juga diperhatikan komponen penyedia jasanya, salah satunya dokter sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan. Mensejahterakan masyarakat dengan pelayanan gratis bukan berarti menomor duakan kesejahteraan para dokter yang semakin hari juga semakin dituntut keprofesionalan dan kemutakhirannya dalam menyediakan pelayanan kesehatan.
Hari ketiga atau hari terakhir dibuka dengan paparan luar biasa dari Ibu Menteri Keuangan. Berbicara mengenai krisis global dan pengaruhnya pada perekonomian Indonesia, Ibu DR Sri Mulyani juga menjelaskan tentang anggaran negara dan porsi anggaran untuk bidang kesehatan. Ucapan beliau yg sangat berkesan bagi penulis adalah: because we love this country so much, kita harus bisa melakukan apa yg harus dilakukan walaupun sulit dan sistem bergerak ke arah lain (...)
Berikutnya adalah giliran Bapak Sekjen Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara yg memaparkan tentang posisi dokter dan pemberdayaannya dalam kerangka Pembangunan Kesehatan di Indonesia, sebelum akhirnya urun rembug ini ditutup pada sekitar pukul 13:00 wib (untuk kemudian dilanjutkan dengan rapat pleno diperluas untuk PB IDI dan Ketua IDI Wilayah se-Indonesia membahas persiapan muktamar IDI di Palembang November mendatang).
Acara Seminar Urun Rembug Nasional ini sudah menghabiskan waktu dan biaya yg cukup besar, namun semua wacana yg dibicarakan di dalamnya masih perlu dijewantahkan ke dalam diskusi yang lebih spesifik untuk dapat diambil tindakan nyata untuk mewujudkan sejahtera untuk semua yang menjadi tema urun rembug ini. Salah satu bentuk diskusi seperti telah disebutkan di atas adalah acara Workshop/Diskusi Panel IDI Wilayah Kaltim yang akan diadakan pada bulan Juni yang akan datang, yg mengangkat tema "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur".
Bersamaan dengan pelaksanaan Seminar Urun Rembug Nasional ini, digelar Grand Final Dokter Kecil Award di tempat yang sama, yang dihadiri oleh Ibu Negara Ibu Ani Yudoyono. Sayang sekali wakil Kaltim tidak dapat berjaya dalam pemilihan ini, bahkan tidak masuk dalam 10 besar yang merupakan seleksi pertama dari 33 propinsi. Keluar sebagai pemenang Dokcil dari Wilayah Jawa Timur (juara I), Jakarta (juara II), Riau (juara III).rs