Senin, April 27, 2009

Berika Duka Cita

0 komentar
Pada hari Senin, 27 April 2009 pukul 5:00 pagi, telah berpulang ke haribaan Tuhan YME, Bpk Reinhard Rotensulu (ayah/mertua dari Dr. Deny Rotensulu, SpKJ/Dr. Lily Kalalo, SpPK-Bendahara IDI Kaltim). Almarhum dimakamkan di Menado, Sulawesi Utara.

Seluruh pengurus IDI Wilayah Kalimantan Timur mengucapkan Turut Berduka Cita, semoga Tuhan memberikan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan. rs

Selasa, April 21, 2009

Rapat IDI Kaltim 19 April 2009

0 komentar

Pada hari Sabtu, 19 April 2009, IDI Wilayah mengadakan rapat dengan seluruh ketua/wakil dari Cabang di Hotel Bumi Senyiur Samarinda. Rapat ini disisipkan di akhir Simposium "Finding The Missing Link in Energy Metabolism" yang diadakan oleh IDI Cabang Samarinda (terima kasih IDI Samarinda, semoga kerjasama ini semakin mesra). Rapat yang dihadiri oleh sebagian besar perwakilan IDI Cabang dan pengurus IDI Wilayah Kaltim ini membahas tentang:

1. Plan of Action IDI (wilayah dan cabang) dalam rangka Hari Bakti Dokter Indonesia II th 2009. 
Di bagian ini, rapat membahas tentang HBDI, dan jenis-jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan di tingkat Cabang dan Wilayah. Hampir semua cabang belum dapat mengemukakan secara mendetail tentang rencana kegiatannya, kecuali cabang Berau yang sudah siap dengan beberapa kegiatan seperti bakti sosial pengobatan dr spesialis gratis, operasi katarak dan beberapa kegiatan lainnya.
IDI Wilayah rencananya akan mengadakan jumpa pers, dan jika memungkinkan akan menghadirkan bapak Gubernur untuk dapat mencanangkan hari bakti dokter indonesi di kalimantan timur, dan juga akan memasukkan kegiatan Diskusi Panel bertemakan "Pengembangan Peran dan Fungsi Dokter dalam Pembangunan Kesehatan di Kalimatan Timur" pada pertengahan bulan Juni 2009 yang akan datang.

2. Laporan Seleksi Dokter Kecil Award tingkat wilayah dan rencana pelaksanaan Dokcil Award Nasional di Jakarta, 6-10 Mei 2009 (diundur dari rencana semula 3-7 Mei 2009)
Pada bagian ini Ketua IDI Wilayah melaporkan pelaksanaan Seleksi Dokcil Award yang telah dilaksanakan pd tanggal 11 April 2009 dan menghadirkan seorang anak wakil dari Balikpapan menjadi pemenang dan akan mewakili Kaltim di Ajang Dokcil tingkat Nasional. IDI Balikpapan menyatakan kesanggupannya untuk membina anak tersebut, dan IDI Wilayah juga akan melakukan pembinaan sebelum wakil Kaltim ini diberangkatkan tgl 5 atau 6 Mei mendatang.
Selanjutnya dihimbau pada IDI2 Cabang untuk dapat memasukkan kegiatan DOkcil Award ini di agenda tahunannya sebagai rangkaian kegiatan HBDI agar seleksi dapat dimulai dari tingkat sekolah dan waktu yang lebih awal. Diperkirakan akhir Maret 2009 IDI Wilayah akan mengadakan seleksi yang sama yang akan menghadirkan wakil dari seluruh cabang di Kalimantan Timur.
3. Progress report Rencana Pertemuan Juni yang akan dikaitkan dengan penyelenggaraan HBDI
Pertemuan bulan Juni yang sudah pernah juga ditulis dalam blog ini akan melibatkan seluruh wakil IDI Cabang di wilayah Kaltim, dan pada kesempatan ini disosialisasikan bahwa pertemuan ini akan membahas 3 agenda penting yaitu:

a. Pemberdayaan Tenaga Dokter
Bagian ini akan membahas tentang peran dokter sebagai perancang pembangunan kesehatan. Kepentingan tersedianya tenaga-tenaga medis di samping sebagai klinisi atau penyedia pelayanan kesehatan juga sebagai perancang dan penentu kebijakan-kebijakan yang menyangkut kesehatan. Juga diharapkan kelompok ini dapat membahas sistem kesehatan yang optimal dari sisi penyediaan tenaga kesehatan (dokter).

b. Kebijakan/Regulasi dan Penegakan Hukum Praktek Kedokteran
Bagian ini tidak terlepas dari bagian sebelumnya, membahas aspek hukum dan kebijakan yang mendukung dan membatasi seorang dokter melakukan praktek profesinya. Akan dibahas dalam kelompok ini, kebijakan atau sistem regulasi praktek kedokteran yang seperti apakah yang sebaiknya diberlakukan di Kalimantan Timur khususnya. Dan juga selanjutnya diharapkan kelompok ini dapat membahas bagaimana dokter itu dapat mepraktekan ilmunya sesuai kompetensinya tanpa rasa waswas karena ketidaktahuan tentang hukum.

c. Imbal Jasa Dokter
Tak dipungkiri masalah ini merupakan masalah yang juga perlu diperhatikan dalam kelangsungan hidup pelayanan kesehatan di Indonesia. Penghargaan terhadap seorang dokter sesungguhnya mencerminkan penghargaan seseorang terhadap kesehatannya, dan selanjutnya pada dirinya. Dari sisi yang lain, berbagai aspek yang saat ini memagari dokter untuk tetap kompeten dan melaksanakan profesinya sesuai koridor yang dibenarkan, sudah sepantasnyalah dokter yang telah melewati segala proses seleksi tersebut dihargai dengan layak.
Kelompok ini akan membahas berapa sebenarnya yang layak diterima seorang dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan, dan angka yang ada nantinya kiranya dapat menjadi usulan IDI kepada pemerintah daerah dalam menentukan peraturan dan regulasi mengenai pembiayaan kesehatan, sekaligus sebagai salah satu bentuk kepedulian IDI terhadapkesejahteraan anggotanya.
Anggota panitia yang tersebar di seluruh cabang di wilayah Kaltim diminta mengelompokkan diri ke dalam kelompok2 (yang nantinya disebut komisi) tersebut dan membuat semacam pokok-pokok pemikiran yang dapat memperlancar diskusi di kelompok tersebut.

4. Sosialisasi Seminar Urun Rembug Nasional dan Indomedika Expo Mei 2009 di Jakarta.
Di bagian ini dr. Arie Ibrahim, SpBS mensosialisasikan hasil pertemuan dg PB IDI di Jakarta sehari sebelumnya. Mengingat pentingnya kedua acara ini, diharapkan perwakilan IDI Cabang dapat menghadirinya.

5. Persiapan Muktamar IDI di Palembang, 18-22 November 2009.

Muktamar IDI akan dihadiri seluruh IDI Cabang se-Indonesia. IDI Cabang 
diharapkan dapat mempersiapkan pemberangkatan perwakilannya.

6. SIMO dan masalah2 lain yang berkaitan dengan penegakan hukum praktek kedokteran di Kalimantan Timur
Pada Rapat kali ini disosialisasikan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Propinsi tentang penerbitan SIMO (surat ijin menyimpan obat) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk TS yang berpraktek di daerah terpencil/tidak ada apotik. Ini untuk memberi kekuatan hukum kepada TS termaksud dan menjelaskan pasal ... pada UU Praktek Kedokteran. 
Adapun kriteria daerah terpencil (sesuai surat edaran tersebut) nantinya ditentukan oleh Dinkes Kabupaten Kota melalui SK Kadinkes masing-masing. Diharapkan penerbitan SIMO ini nantinya akan membantu pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan tidak disalah gunakan keberadaannya.
Pada kesempatan ini dibahas pula penyidikan polisi secara langsung ke tempat-tempat praktek TS. Hal ini sangat meresahkan karena dokter menjadi seperti seorang kriminal yang di razia polisi. Untuk itu IDI akan mengusahakan pembuatan MOU dengan Kapolda Kaltim ttg tatacara penyidikan (juga mengenai pembuatan/pengeluaran/penggunaan visum et repertum).

7. Usulan untuk pembentukan Tim Mediasi Hukum yang terdiri dari berbagai unsur diantaranya kepolisian, pakar hukum kedokteran dan sesepuh anggota IDI

Demikian laporan tentang Rapat IDI Wilayah Kaltim tgl 19 April 2009, rapat berikutnya akan diadakan awal bulan Mei 2009 yang akan datang. rs.

Potongan Pajak untuk Dokter

0 komentar


Di tengah heboh sunset policy beberapa waktu yang lalu, terangkat bahwa dokter (terutama yang bekerja di RS) selama ini membayar pajak 'berkali-kali'. 

Misalkan jumlah yang harus disetor ke pajak dari penghasilan adalah 15% (ini sekedar contoh), maka:

Penghasilan dr. A = 10.000.000,- (yang ditagihkan ke pasien)
potongan RS = 20% x 10.000.000,- (2.000.000,-)
penghasilan bersih yang diterima dr. A = 8.000.000,-

maka seharusnya pajak yang dibayarkan oleh dr. A adalah=
15% x 8.000.000,- = 1.200.000,- 

tapi yang dipajak adalah:
15% x 10.000.000,- = 1.500.000,- (bahkan pajak juga memotong lagi dari potongan untuk rumah sakit karena dianggap pendapatan RS).

Memandang masalah tersebut dan hal-hal lain yang menyangkut perpajakan, Ketua IDI Wilayah Kaltim, Dr. Arie Ibrahim, SpBS meminta pertimbangan kepada Ketua Umum PB IDI.

Setelah beberapa waktu, PB IDI menulis pesan:

Yth ketua PDSp/PDSm/Ket IDI Wil. 

Berikut pandangan PB IDI atas aturan pajak baru.

Mohon dapat disampaikan ke pihak2/anggota yang bertanya

Berikut pandangan PB IDI atas aturan pajak baru:

PB IDI telah meminta Dirjen Pajak:

1.       Menunda edaran sampai semuanya clear (minta waktu transisi)

2.       Sambil menunda (waktu transisi) IDI meminta Ditjen Pajak menerbitkan edaran

a.       Akan meberlakukan hitungan norma untuk dokter yg sifatnya kontrak sewa tempat dgn RS

b.      Untuk dr yang kontrak kerja dg RS harus diberi kesempatan oleh ditjen pajak untuk menggantinya menjadi kontrak sewa agar pajaknya dihitung menurut norma

c.       Untuk dokter yg ingin tetap kontrak kerja di rs (apapun bentuknya; termasuk menjadi pegawai tetap/tak tetap/lepas) artinya setuju dengan perhitungan non norma, kecuali hitungan tersebut bertentangan dengan UU & UUD 45 (akan diperdalam lebih lanjut PB IDI).

Surat/penjelasan resmi akan disampai ke PDSp. Terima kasih (Ketum PB IDI, Cc pengurus PB, Ketua Tim Pajak PB IDI)

Belum jelas?... Mari kita tunggu surat/penjelasan resminya saja nanti. rs.

 

Minggu, April 12, 2009

Seleksi "Dokcil Award IDI 2009" wilayah Kaltim

0 komentar

Sebagai salah satu program dalam peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) II tahun 2009, IDI menyelenggarakan lomba dokter kecil yang dikenal juga dengan "Dokcil Award" yang dilaksanakan pertama kalinya pada tahun ini. Program yang bertemakan "Sehat dimulai dari Saya" ini dimulai di tingkat wilayah, mengikut-sertakan 10 peserta dari 10 sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Dasar Propinsi (Disdiknasprop) sesuai Juklak Dokcil Award yang ditetapkan oleh PB IDI.

Disdiknas Propinsi Kaltim, menanggapi permintaan dari IDI Wilayah Kaltim, tahun ini menunjuk 10 sekolah dari 3 kota di wilayah Kalimantan Timur; 5 sekolah dari kota Samarinda, 3 sekolah dari kota Balikpapan dan 2 sekolah dari kota Bontang. Sekolah-sekolah tersebut pun mengirimkan masing-masing 1 (satu) orang siswa dan 1 (satu) orang guru pendamping untuk seleksi tingkat wilayah yang diadakan tanggal 11 April 2009 kemarin.

Adapun nama-nama siswa peserta 'Seleksi Dokcil Award IDI 2009 tk Wilayah Kaltim' kali ini adalah:
  1. Luthfi Lu'ay JS, dari SDN 005 Awang Long, Samarinda
  2. Riya Oktavianti, dari SDN 001 Sei Kunjang, Samarinda
  3. Rani Praningtyas, dari SDN 023 Meranti, Samarinda
  4. Afnan Khairunisa Bahrah, dari SDN 002, Samarinda
  5. Safira Islamina, dari SDN 010, Samarinda
  6. Adinda Gita Mirandha, dari SDN 003, Balikpapan
  7. Alya Dheanisa Hardanti, dari SDN 029, Balikpapan
  8. Erista Rebeca, dari SD Kemala Bhayangkari, Balikpapan
  9. Irene R. B. Munte, dari SD YPVDP PT Badak, Bontang.
  10. Humaira Rofidah Zahra, dari SD-2 Yayasan Pupuk Kaltim, Bontang.
Untuk seleksi kali ini, panitia dibantu oleh 4 orang juri yang bertugas menilai para peserta sehingga dapat ditentukan siswa yang terbaik dan terpantas mewakili Kalimantan Timur ke ajang "Dokcil Award 2009" tingkat nasional, yaitu:
  1. Dr. Arie Ibrahim, SpBS (ketua IDI Wilayah Kaltim)
  2. Dr. Nanan Surya Perdana, SpA (dokter anak)
  3. Dra. Inneke Trihendro (psikolog)
  4. Rusmah, S. Pd (pendidik)
Acara yang diadakan hari Sabtu, 11 April 2009 di R. Kuliah Faal Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman, dimulai pukul 08:30 dan selesai pada pukul 12:30 wita. Diikuti oleh kesepuluh peserta, acara dimulai dengan pengarahan oleh panitia tentang penyelenggaraan tahap-tahap penjurian, dilanjutkan dengan ujian tulis (60 menit menjawab 50 soal multipel choice, dan 25 menit mengarang bebas dengan tema "sehat dimulai dari saya"). Setelah ujian tulis makan ditentukan 3 orang finalis yang kemudian mengikuti tes psikologis yang akhirnya memunculkan urutan para pemenang sebagai berikut:
  1. Juara I Adinda Gita Mirandha dari SDN 003 Balikpapan
  2. Juara II : Irene R. B. Munthe dari YPVDP PT Badak Bontang
  3. Juara III : Humaira Rofidah Zahra dari SD-2 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang
Segenap panitia dan pengurus IDI Wilayah Kaltim mengucapkan selamat kepada para pemenang, dan kepada An. Adinda Gita Mirandha dari SDN 003 Balikpapan, semoga dapat mengharumkan nama Kalimantan Timur di ajang Dokcil Award Nasional di Jakarta tanggal 3-7 Mei 2009 mendatang.

Sistem seleksi dan penilaian Dokter Kecil Award ini masih banyak ketidak sempurnaan. Hal ini dapat dimaklumi karena perhelatan ini adalah yang pertama kalinya diadakan. Kritik dan saran sangat diharapkan dari seluruh anggota IDI dari cabang-cabang di wilayah Kalimantan Timur. Semoga di kemudian hari, program ini dapat berjalan dengan lebih baik, melibatkan seluruh sekolah dan IDI2 Cabang di Wilayah Kalimantan Timur, sehingga dampaknya akan lebih terasa di lingkup masyarakat yang lebih luas.